MATERI SBDK KELAS X SEMESTER GENAP
Nama : Armayyeni Nurillia Marsim, M.Pd.
Mata Pelajaran : SBDK
Kelas : X IPA 3 dan X IPS 2
Kode MK : 3.11. Memahami kosep, teknik, dan prosedur seni peran bersumber seni
teater tradisional.
Materi : Seni Peran Bersumber Seni Teater Tradisional
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat
mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mempresentasikan, dan
menyelesaikan masalah berkaitan dengan seni peran bersumber seni teater
tradisional.
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kembali lagi kita berjumpa dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan.
Sebelum memulai pembelajaran silakan berdo’a terlebih dahulu dan semoga semuanya sudah melaksanakan sholat dhuha…
Materi SBDK hari ini adalah seni peran bersumber seni teater tradisional.
Silakan cermati langkah-langkah pembelajaran yang akan kita laksanakan.
1. Pelajari uraian materi diblogger ini.
2. 20 menit terakhir akan dilakukan evaluasi pembelajaran berupa tanya jawab melalui WA Grub PJJ.
3. Interaksi lebih lanjut seputar uraian materi, pertanyaan dan tanya jawab dilakukan melalui WA Grub PJJ.
SENI PERAN BERSUMBER SENI TEATER TRADISIONAL
A. Seni Peran
Seni peran merupakan cabang seni yang khusus mempelajari teknik menciptakan dan memainkan peran (berakting) sebagai seorang tokoh tertentu, baik diatas pentas (panggung) maupun dalam sebuah film. Sebelum menampilkan sebuah peran, seorang actor atau aktris perlu melakukan sebuah pengamatan dan penelitian terlebih dahulu terhadap peran yang akan dilakukan. Dalam hal ini yang diteliti oleh seorang actor atau aktris berkaitan dengan segala aspek yang ada disekitarnya. Misalnya, ketika seorang actor akan memainkan peran sebagai bapak yang tegas dan protektif terhadap anak-anaknya, maka dia harus mengamati bapak-bapak yang tegas dan protektif sebagaibandingnya.
B. Unsur-Unsur seni peran
Ada beberapa unsur yang mendukung seni peran, yaitu sebagai berikut:
1. Unsur Lakon
Unsur lakon dalam seni peran sangatlah penting, yaitu sebagai nyawa dalam sebuah cerita. Lakon dan cerita merupakan hasil karya seniman yang diwujudkan di atas pentas teater. Naskah atau lakon yang ditulis seseorang (pengarang) dimata seniman teater adalah bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas melalui karya teater. Sumber-sumber cerita atau lakon diperoleh melalui cerita fiksi, cerita sejarah, maupun cerita daerah di Nusantara.
2. Unsur Penokohan
Unsur penokohan dapat digolongkan melalui peranan dalam lakuan, dan fungsinya dalam lakon.
a. Berdasarkan Perannya
Berdasarkan peran dalam lakuan ada tiga macam tokoh yaitu protagonist, antagonis, dan tritagonis.
1) Tokoh Protagonis
Tokoh protagonist adalah tokoh utama. Peran protagonist dalam lakuan biasanya merupakan tokoh yang pertama-tama menghadapi masalah yang terbelit dengan kesulitan-kesulitan.
2) Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh utama yang berperan sebagai penentang alur cerita ataupun penentang tokoh protagonist.
3) Tokoh Tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang berpihak pada protagonis dan antagonis, atau menjadi penengah antara tokoh antagonis dan protagonist.
b. Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya keberadaan tokoh dalam lakon dapat dibedakan menjadi tokoh sentral, utama, dan pembantu.
1) Tokoh Sentral
Tokoh sentral adalah tokoh yang paling menentukan dalam seluruh lakon drama. Tokoh sentral biasanya adalah tokoh protagonist dan antagonis.
2) Tokoh Utama
Tokoh utama adalah pelaku yang diutamakan dalam sebuah lakon. Tokoh ini banyak muncul dan banyak dibicarakan dalam naskah.
3) Tokoh Pembantu
Tokoh pembantu yaitu tokoh yang memegang peranan pelengkap atau tambahan. Tokoh pembantu dalam dunia perwayangan disebut dengan goro-goro (punakawan). Kedudukan tokoh ini kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira, ataupun hanya sebagai pelengkap saja.
3. Unsur Tubuh
Dalam seni peran, tubuh secara menyeluruh harus menarik dan bagus. Maksudnya, tubuh harus lentur dan tidak kaku. Untuk mendapatkan tubuh yang seperti itu, perlu dilakukan latihan-latihan atau olah tubuh secara rutin. Olah tubuh dapat dilakukan dengan cara senam, latihan nari, latihan konsentrasi, latihan silat, latihan anggar, dan latihan renang.
4. Unsur Suara
Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur dalam seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan dalam seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Dalam seni peran, vocal menjadi tenaga dalam olah suara. Vocal merupakan suara yang dibunyikan keluar dari mulut. Vocal merupakan kunci dalam pergelaran teater. Adapun beberapa alat produksi suaranya antara lain paru-paru, pita suara, dan alat ucap (bibir, lidah, gigi dan lain-lain). Bentuk olah suara antara lain latihan dasar menyanyi dan deklamasi.
5. Unsur Penghayatan
Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati ke dalam sukma yang digali dan dilakukan seorang pemeran saat membawakan Pemeranannya di atas pentas. latihan untuk mendapatkan kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi untuk seorang pemeran dapat dilakukan melalui teknik olah rasa.
6. Unsur Ruang
Setiap pemain mempunyai ruang imajiner hasil ciptaannya dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentang tangan dengan anggota badannya. Ruang lebar (gerak), misalnya suasana angkuh, sombong, marah, dan bahagia. Ruang sedang (gerak), contoh suasananya yaitu akrab, damai, tenang, dan nyaman. Sementara itu, ruang kecil (gerak menciut) contoh suasananya adalah tertekan sedih, takut, dan mengabdi.
7. Unsur Kostum
Unsur kostum-kostum merupakan segala sandangan dan perlengkapannya yang dikenakan, menempel, melekat, dan mendandani untuk memperindah tubuh pemeran. Melalui kostum, watak tokoh, baik secara fisik, psikis serta moral ataupun status sosial akan tampak menjadi jelas titik adapun bagian-bagian kostum antara lain sebagai berikut:
a. Pakaian Dasar.
Pakaian dasar ini baik kelihatan maupun tidak, akan memberikan siluet pada kostum seperti. Krinolos atau rok sampai korset, petikut yang dipakai di bawah pakaian luar dan stagen.
b. Pakaian Kaki (Sepatu)
Sepatu tidak hanya untuk efek visual saja, tetapi juga untuk mempengaruhi cara si pemain bergerak dan berjalan titik oleh bergerak dan berjalan.
c. Pakaian Tubuh
Pakaian tubuh, yang dimaksud pakaian tubuh adalah pakaian yang kelihatan oleh penonton, seperti blouse, rok, kemeja, atau celana.
d. Pakaian Kepala
Pakaian kepala ini termasuk dandanan rambut.
e. Perlengkapan-Perlengkapan (Aksesoris)
Pakaian perlengkapan atau aksesoris yang sering kali diperlukan untuk efek dekoratif, karakter, atau tujuan tujuan lain. Ini mencangkup kaos tangan, hiasan permata, dompet, ikat pinggang, kipas, atau payung.
8. Unsur Properti
Properti dalam seni peran adalah sebuah peralatan yang digunakan pemeran, baik yang melekat maupun yang tidak melekat pada tubuh, tetapi dapat diolah menggunakan tanga. Properti berfungsi sebagai penguat watak atau karakter seorang pemeran. Misalnya tas, topi, tongkat panah dan busur.
9. Unsur Musikal
Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana pelaku seni peran di atas pentas. Hal ini meliputi Irama suasana hati atau sukma dalam membangun Irama permainan dengan lawan main, Irama vokal, pengucapan sang pemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh berupa: gending, musik, suara atau bunyi dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung maupun musik rekaman. Contohnya musik kabaret atau musik operet.
Cantika Laras
BalasHapusX IPA 3
Najwa Dian Azzahra
BalasHapusX IPA 3
Putri Oktavia
BalasHapusX IPA 3
Bunga Sri Wulandari
BalasHapusX IPA 3
Alya anugrah ningtyas
BalasHapusX ipa 3
Dina Nurmala Hayati
BalasHapusX IPA 3
Yunita sari
BalasHapusX Ipa 3
Ammar Faishal
BalasHapusX ipa 3
Tiur Aulia M
BalasHapusX ipa 3
Alifa Diva Yusmutia
BalasHapusX ipa 3
Ayu undari
BalasHapusX IPA 3
Farrel eka sampurna
BalasHapusX IPA 3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHaikal rasya Abdul m
BalasHapusX ipa 3
M Ifris Putra L
BalasHapusX IPA 3
Kharisma mustika Sari
BalasHapusX IPA 3
Naya Farikhah
BalasHapusX IPA 33
jeani dwi aulia
BalasHapusX IPA 3
Nelly Ariefiani
BalasHapusX IPA 3
Ahmat Andri Firmansyah
BalasHapusX IPA 3
Nabila Nurlistanti
BalasHapusX IPA 3
yeni sri mulyani
BalasHapusx ipa 3
Nabila Putri Selina
BalasHapusX IPA 3
Zahra choirunnisa
BalasHapusX IPA 3
Nila oktavia
BalasHapusX ipa3
Iqbal Rahman bakri
BalasHapusX ipa3
Tiara intan
BalasHapusX IPA 3
Sanes Nata Negara
BalasHapusX IPA 3
Nanda Gholamul Faizi
BalasHapusX IPA 3
Azka lulu fatikah
BalasHapusX ipa 3
M.Caisar kahfie
BalasHapusX ips 2
Neza aisyah intani
BalasHapusX IPS 2
Naifa adila sakanebat
BalasHapusX IPS 2
Ayu widya ningsih
BalasHapusX ips2
Inaya maulidina
BalasHapusX ips 2
Alifah khoirunisa
BalasHapusX IPS 2
Syifa fauziya azzahra
BalasHapusX Ips 2
Meilisa Sarah
BalasHapusX IPS 2
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusEvita Windi Setya Ningrum
BalasHapusx ips 2
Atiya Putri Melinda
BalasHapusX ips2
Hans defino
BalasHapusX ips2
Zahra Mutia
BalasHapusx ips 2
ranti retno wulan
BalasHapusx ips 2
Prita Yana Falihah
BalasHapusX IPS 2
M.Fasha Agustama
BalasHapusX IPS 2
Kurnia dita indriana
BalasHapusXips2
Veni kurnia Ningrum Hermanto
BalasHapusXips2
Sopana Al abid
BalasHapusX IPS 2
Hafizh daffa
BalasHapusX ips 2
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMutiara Maharany X IPS 2
BalasHapusHalim Maulana
BalasHapusX IPS 2
Rendy Kurniawan
BalasHapusX IPS 2
Fajar dimas ramadhan
BalasHapusX IPA 3
rizki ananda putri
BalasHapusx ips 2
gita kurnia
BalasHapusx ipa 3